Halaman

23.7.11

SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT

Allah SWT berfirman yang artinya, "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab, 'Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.'" (Q. S. Al-Muddatstsir: 42-47)
Banyak orang tertawa tanpa mau menyadari bahwa kematian sedang mengintainya, banyak orang berbicara seolah hari penghisaban tak akan mendatanginya, dan banyak orang berbuat seolah surga dan neraka hanyalah janji – janji belaka.
Wahai hati yang sedang dirundung duka, tenggelam dalam kepalsuan dunia, sebelum kuteruskan taushiyah ini, kuingin engkau menjawab pertanyaan in, "Yakinkah Engkau wahai Saudaraku, akan keberadaan Allah Azza Wa Jalla yang telah menciptakan dan mengatur alam ini serta meyakini bahwa hanya Dia-lah yang berhak diibadahi dengan benar? Yakinkah Engkau wahai Saudaraku, akan kebenaran ajaran yang dibawa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Aalihi Wasallam? Yakinkah Engkau wahai Saudaraku bahwa kebahagiaan dunia dan akhirat hanyalah dengan mengamalkan Islam dengan sebenar-benarnya?" Bila Kau jawab, "Ya," maka kita berdo’a ‘ Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa menunjuki kita ke jalan-Nya.
Kemudian aku memintamu membiarkan kedua mata itu melanjutkan tugasnya membaca taushiyah ini. Namun bila jawabanmu adalah "Tidak," maka tinggalkan nasehat ini, dan merenunglah serta biarkanlah otakmu berpfikir, temukan hakikat keberadaanmu di dunia ini!
Saudaraku, ketahuilah bahwa Ia telah mengutus Nabi dan Rasul pilihan-Nya untuk membawa Islam bukan untuk sekedar permainan, dan Maha Suci Allah dari hal-hal sedemikian. Ketahuilah bahwa Islam itu adalah "Keharusan bagi Engkau mempersaksikan bahwasanya tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, dan Muhammad itu Utusan Allah. Hendaklah Engkau mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat, dan hendaklah Engkau berpuasa di Bulan Ramadhan dan hendaklah Engkau mengerjakan haji ke Baitullah, jika Engkau kuasa menjalaninya." (Lihat HR. Muslim dalam Arbain An Nawawy, hadits No.2)
Sekarang, wahai hati, perintahkanlah mata itu untuk melihat sekelilingnya, adakah ia melihat manusia-manusia yang telah dapat dikatakan ber-Islam sesuai defenisi ini.
Tidak, dari sekitar 5 milyar manusia hanya kira-kira 1 milyar yang mengaku sebagai Muslim dan kebanyakan mereka melalaikan shalat. Ya, mereka melalaikan shalat.
Wahai hati, suruhlah mata itu membaca apa yang telah dikatakan Allah dan Rasul-Nya sehubungan dengan shalat.
Allah SAW berfirman, "Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan." (Q. S. At-Taubah: 5)
"Maka apakah patut Kami menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir)? Mengapa kamu (berbuat demikian): bagaimanakah kamu mengambil keputusan? Atau adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya, bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu. Atau apakah kamu memperoleh janji-janji yang diperkuat dengan sumpah dari Kami, yang tetap berlaku sampai hari kiamat; sesungguhnya kamu benar-benar dapat mengambil keputusan (sekehendakmu)? Tanyakanlah kepada mereka: 'Siapakah diantara mereka yang bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil itu?' Atau apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu? Maka hendaklah mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika mereka adalah orang-orang yang benar. Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud , dan mereka dalam keadaan sejahtera. Maka serahkanlah (Ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al-Qur’an). Nanti Kami akan menarik mereka denang berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (Q. S. Al-Qalam: 35 – 44)
"Maka datanglah sesudah mereka, pengganti ( yang jelek ) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan." (Q. S. Maryam: 59)
"Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama." (Q. S. At-Taubah: 11)
"Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Qur’an) dan tidak mau mengerjakan shalat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran)." (Q. S. Al-Qiyamah: 31 - 32)
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ruku’lah,' niscaya mereka tidak mau ruku’. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan." ( Q.S. Al-Mursalat : 48 –49 )
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW bersabda, "Batas antara seseorang dengan kekeafiran ialah meninggalkan shalat." (HR. Muslim, Ahmad dan Ashab As-Sunan selain Nasa'i)
Diriwayatkan oleh Buraidah bin Hushaib Al-aslami ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Aalihi Wasallam bersabda, "Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat, maka bagi yang meninggalkan shalat, sesungguhnya ia telah kafir." (Riwayat Imam Ahmad dan Ahlus Sunan)
Dari Abdullah bin 'Amr, pada suatu hari Rasulullah SAW menyebut-nyebut tentang shalat, sabdanya, "Barangsiapa menjaganya, maka shalat itu - baginya- menjadi cahaya, bukti keterangan dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak mengindahkannya, ia tidak akan memperoleh cahaya, bukti keterangan dan keselamatan, sedang di hari kiamat ia akan bersama Karun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf." (HR. Ahmad, Tabarani, dan Ibn Hibban dengan sanad yang cukup baik)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Aalihi Wasallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan shalat seperti kita, dan menghadap kiblat pada kiblat kita serta memakan sembelihan sembelihan kita, maka dia adalah seorang Muslim. Hak dia adalah hak kita dan baginya adalah apa yang bagi kita." (HR. Bukhari dan Nasa'i)
Ya Allah, tunjukilah kami ke jalan yang lurus, dan bangkitkanlah kami bersama para Nabi dan Rasul-Mu, para Syuhada’, Siddiqin serta Shalihin dan janganlah Engkau membangkitkan kami bersama orang-orang yang kafir, dzhalim dan fasiq!
(Catatan: Penting untuk diketahui bahwa, hukum menyatakan murtadnya ( kafirnya ) seseorang dari Islam adalah pekerjaan para ulama, dan bukan pekerjaan orang-orang awam termasuk mereka para Thalabul ‘Ilmi. Janganlah hanya dengan dalil-dalil ini Anda langsung mengkafirkan orang-orang yang tidak shalat, karena boleh jadi dalil ini belum sampai kepada mereka, dan sekiranya dalil ini telah sampai kepada mereka belum tentu mereka telah mengerti maksudnya. Selain itu, masih ada syarat-syarat lain yang diperlukan untuk menghukumi seseorang itu kafir, yang mana orang-orang awam tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, jika belum mengetahui mengenai seluk-beluk menghukumi kafir kepada orang lain, hendaknya Engkau tidak sembarangan menuduh orang lain kafir).