Halaman

17.5.12

ADAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA

"Membersihkan hati dari kedengkian, dendam dan hasad  serta
jeleknya keyakinan atau akhlak agar dengan itu dapat menerima
ilmu dan menghafalnya dengan baik."


"Memiliki niat  yang baik dalam  tholabul  ilmi dengan bertujuan
meraih  keridhoan  Alloh  Ta'ala  dan  mengamalkanya  serta
menghidupkan  sunnah,  menerangi  hatinya  dan  mengisi
batinnya." 
"Bersegera  untuk  mencapai  ilmu  di  waktu  muda,  jangan
terpengaruh  dengan  tipuan  orang-orang  yang mengulur-ngulur
(waktunya)  karena  setiap  waktu  yang  telah  lewat  dari  umur
tidak ada penggantinya."
"Merasa cukup dengan makanan yang didapat dan pakaian yang
dimiliki meski telah usang. Kesabaran atas kesulitan hidup akan
meraih keluasaan ilmu." 
"Membagi waktu malamnya dan  siangnya,  serta memanfaatkan
sisa umurnya, sebab umur yang tersisa itu tiada taranya. 
Waktu  yang  paling  baik  untuk menghafal  adalah waktu  sahur
(menjelang subuh), dan untuk mempelajari sesuatu adalah pagi-
pagi,  adapun  untuk menulis  adalah  pertengahan  siang  sedang
untuk menela'ah dan mengulang pelajaraan adalah malam hari."
"Mengurangi  waktu  tidur  selama  tidak  membahayakan  badan
dan  pikirannya,  (hendaknya)  waktu  tidur  tidak  lebih  dari
delapan jam sehari dan semalam." 
"Diantara  sebab  terbesar  yang  dapat  membantu  agar  (selalu)
sibuk dengan  ilmu dan  tidak bosan  ialah makan dengan kadar
yang  ringan  dari  yang  halal,  karena  banyak  makan  dapat
mendorong  untuk  banyak  minum  kemudian  menyebabkan
banyak tidur dan kebodohan."
"Menumbuhkan  sikap  waro'  dalam  segenap  urusannya  dan
berusaha  agar  makanannya,  minumannya,  pakaiannya  dan
tempatnya (senantiasa) halal." 
"Seorang  tholabul  ilmi sepatutnya  tidak bergaul kecuali dengan
orang yang  dapat  memberinya  faedah  atau  dapat  mengambil
faedah darinya."
"Menjauhi  perkara  yang  sia-sia  dan  main-main  serta  majlis-
majlis  yang dipenuhi dengan  tertawa dan hal  yang  tiada  guna.
Tidak mengapa untuk menghibur  jiwa, hati dan pandangannya
dengan  bertamasya  ke  suatu  tempat,  tidak  mengapa  pula
menyegarkan kaki dan berolah raga badan."