Prinsip utama yang membedakan Ahli Sunah wal Jamaah dengan golongan lain adalah komitmen mereka terhadap Sunah Rasulullah saw dan jamaah sahabat yang diridai Allah SWT.
Adapun gambaran umum Ahli Sunnah wal Jamaah adalah sbb:
- Ahli Sunnah wal Jamaah mempersatukan agama (ad-dien) melalui ilmu dan amalan lahir dan batin. Ahli Sunnah wal Jamaah mempersatukan ad-dien secara keseluruhan melalui ilmu, amalan, lahir, dan batin dengan selalu berpegang kepada kemurnian Islam yang dibawa Nabi saw dan dipelihara oleh para sahabatnya.Itikad golongan yang selamat adalah gambaran yang dipredikatkan oleh Nabi saw dengan keselamatan, sebagaimana sabdanya:
"Ummatku akan terpesah-belah menjadi 73 golongan; yang 72 golongan masuk neraka dan yang satu masuk surga. Golongan ini adalah yang mengikuti jalan hidup seperti yang aku tempuh hari ini dan jalan para sahabat." - Ahli Sunnah wal Jamaah mempersatukan ad-dien secara menyeluruh dan menegakkan ajarannya. Ahli Sunnah wal Jamaah berhimpun di atas hal itu, karena al-jamaah merupakan sebab dan akibat sekaligus ketaatan dan rahmat, maka memelihara jamaah merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah. Di antara rahmat Allah bagi orang yang mentaati-Nya adalah terpeliharanya jamaah mereka.Sesungguhnya faktor yang menyebabkan perpecahan tidak lain adalah meninggalkan sebagian dari apa-apa yang diperintahkan-Nya dan berbuat kezhaliman di antara mereka. Oleh karena itu, manhaj (jalan) yang dipegang oleh Ahli Sunah wal Jamaah adalah tepat dan sesuai dengan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, yaitu mengamalkan ajarannya secara menyeluruh dalam rangka beribadah kepada Allah semata.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah golongan tengah dan lurus. Ahli Sunnah wal Jamaah adalah golongan tengah lagi lurus di antara berbagai kelompok ummat, yaitu antara golongan yang melebih-lebihkan (termasuk menambah-nambahi) dan yang mengurang-ngurangi ketentuan agama.
- Ahli Sunnah wal Jamaah berpegang teguh kepada Alquran, Sunah, dan Ijma. Ahli Sunnah wal Jamaah adalah golongan yang taat mengikuti petunjuk dan larangan yang datang dari Allah, bukan dari ajaran yang berasal dari pemikiran atau filsafat manusia.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah penerus sejarah bagi penganut agama Islam. Ahli Sunnah wal Jamaah adalah asal-muasal dalam umat Muhammad. Mereka juga merupakan penerus tabiat alami dan benar bagi pemeluk agama ini, sebagaimana halnya millah Muhammad saw menjadi penerus alami dan benar bagi millah-millah para nabi pendahulunya.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah ahli syareat yang mengikuti Sunah Rasul yang meliputi seluruh aspek ajaran Islam: baik akidah, manhaj-manhaj tinjauan, perbuatan-perbuatan, tujuan-tujuan esensi, ibadah-ibadah, siasat syar'iyah, maupun lainnya. Sunah, sebagaimana halnya syariat adalah segala sesuatu yang disunahkan dan disyariatkan Rasul dalam akidah dan amalan, yang keduanya mengandung makna yang sama.
- Ahli Sunnah wal Jamaah hanya mengambil sumber hukum yang kuat ketetapannya dari Rasul dan Salaf as-Saleh. Hal itu dapat diketahui berdasarkan pengetahuan tentang hadis-hadis Nabi yang telah menjadi ketetapan, baik dalam perkataan, perbuatan, atau apa-apa yang didiamkan (taqrir).
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah golongan yang paling mengetahui hal ikhwal Rasul, baik berupa perkataan maupun perbuatan-perbuatannya, serta yang paling besar kecintaan dan loyalitasnya, baik terhadap sunnahnya maupun pendukungnya. Orang atau golongan yang paling berhak dikategorikan sebagai Firkah an-Najiyah (golongan yang selamat) adalah Ahlul Hadis dan Sunah, yaitu mereka yang tetap mengikuti dan berta'ashub kepada Rasul. Merekalah yang paling mengetahui perkataan Nabi saw dan hal ikhwalnya.Imam-imam mereka adalah orang-orang yang benar-benar mengetahui hadis dan mengerti maknanya, meyakininya, membenarkannya, mengikutinya, mengamalkannya, mencintainya, serta menaruh hormat kepada orang yang menghormatinya dan memusuhi orang yang memusuhinya. Selain itu, mereka memiliki perhatian besar dalam mempertimbangkan antara riwayat-riwayat yang sahih dan lemah.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang mencintai hadis Nabi saw dan taat mengikutinya. Ahli Sunnah dan Ahli Hadis bukanlah mereka yang sekedar sibuk berperan dalam urusan ilmu hadis, namun juga mereka yang mencintai dan mencurahkan perhatian kepadanya, iltizam dengannya, serta menyerukan orang lain agar iltizam kepadanya, baik dia sebagai ahli Hadis, ahli zuhud, ahli ibadah, ahli fikih, pemimpin, ataupun orang umum.
- Ahli Sunnah wal Jamaah memiliki tingkatan bearagam dalam mengetahui Sunah, mengamalkannya, serta bersabar terhadapnya. Sunnah (as-Sunnah) adalah segala sesuatu yang diterima oleh para sahabat dari Rasulullah saw, kemudian diteruskan kepada para tabi'in, tabi'it-tabi'in, dan seterusnya sampai hari Kiamat. Sebagian imam juga lebih mengetahui dan lebih mampu bersabar terhadapnya dari sebagian imam yang lain. (Juz 3: 358).
- Di dalam golongan Ahli Sunnah wal Jamaah terdapat perbedaan dalam ijtihadnya dalam hal-hal yang bersifat cabang (furu'), sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka terhadap Sunah. Ahli Sunnah wal Jamaah menghadapi kenyataan beragamnya pengetahuan yang menyebabkan mereka berbeda dalam berijtihad.
- Ahli Sunnah wal Jamaah senantiasa berupaya agar perbedaan ijtihad mereka mengarah kepada satu pendapat dan menjaga kerukunan. Sekalipun terdapat perbedaan dalam ijtihad, mereka saling dapat menjaga dan mengendalikan perilakunya untuk saling menghormati. Mereka memiliki adab yang sopan dalam berbeda pendapat (ikhtilaf). Semua itu mereka lakukan karena menjaga kerangka besar dan prinsipil, yaitu kerangka golongan Ahli Sunah wal Jamaah.Akan tetapi, terhadap orang atau golongan yang berbeda pendapat dalam hal yang pokok dan mendasar(ushul), mereka tidak menerimanya dan berlepas diri darinya. Mereka dengan keras mengecamnya serta membeberkan kesalahan-kesalahan dan penyelewengannya agar ummat mengetahuinya.
- Ahli Sunnah wal Jamaah tidak melepaskan kebenaran. Dalam keadaan bagaimanapun, Ahli Sunnah wal Jamaah tidak melepas kebenaran dari jamaah mereka. Hal ini karena jamaah para Imam dan ulama mereka berdiri tegak memelihara nubuwah untuk menjaga Al-Islam ini, dengan spesialisnya masing-masing. Mereka mengemban tugas sebagai pelanjut para nabi sesuai kemampuan masing-masing. Di antara mereka terdapat para sidikin, syuhada, alim ulama, dan salihin.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah kelompok yang mendapat pertolongan. Ahli Sunah wal Jamaah adalah orang-orang yang berada di bawah naungan petunjuk dan Dien yang benar. Allah telah berjanji untuk membela Dien ini dan mengunggulkannya di atas dien yang lain. Oleh karenanya, Ahli Sunah wal Jamaah adalah golongan yang mendapat pembelaan dan pertolongan Allah SWT sebagaimana yang diberitakan Rasul-Nya:"Selalu ada sekelompok umatku yang membela kebenaran. Mereka tidak mempedulikan orang-orang yang mengecewakan atau yang menentang mereka sampai datang hari Kiamat." (Juz 3: 159).Mereka adalah golongan yang mendapat kemenangan dan selalu membela kebenaran, karena mereka mengikuti petunjuk Dien yang hak (haq).
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah manusia biasa, di antara mereka ada yang baik (berlaku benar) dan ada yang maksiat. Ahli Sunnah wal Jamaah adalah manusia biasa, di antara mereka ada sidikin dan syuhada, ada pula yang maksiat dan berbuat tercela. Namun, pada umumnya mereka berperilaku baik, sebagaimana halnya golongan lain yang banyak melakuka keburukan.Orang-orang yang patut dinisbatkan kepada Sunnah dan Hadis, tentu lebih baik dibandingkan orang-orang atau golongan lain. Golongan Ahli Sunah wal Jamaah di dalam Islam seperti halnya Islam terhadap agala lainnya. Yang terjadi di kalangan mereka juga terjadi di kalangan lainnya: ada kebaikan dan kejahatan. Meskipun demikian, kebaikan yang ada di kalangan Ahli Sunnah wal Jamaah lebih banyak dibandingkan golongan selain mereka.
- Ahli Sunnah wal Jamaah adalah mayoritas umat Muhammad (jumhur akbar dan sawadul A'zham). Ahli Sunnah wal Jamaah merupakan mayoritas umat Muhammad yang berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunah Rasul, mencintai para sahabat dan mengambil hadits Nabi dari mereka, baik dalam hal ilmu, amalan, ataupun fikih dan perilaku.
Sumber: Ahlus Sunnah wal Jamaah Ma'alimul Inthilaqah al-Kubra, Muhammad Abdul Hadi al-Mishri